Kanker payudara mungkin tidak memperlihatkan gejala di tahap awal. Pada sebagian kasus, tumor mungkin tidak terasa karena terlalu kecil, namun bisa diketahui melalui pemeriksaan mamografi. Jika tumor cukup besar, akan teraba sebagai benjolan pada payudara. Meski demikian, tidak semua benjolan berarti kanker.
Gejala kanker payudara bisa bervariasi, bisa sama bisa juga tidak, di antaranya:
1. Adanya benjolan di payudara atau penebalan jaringan yang terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya.
2. Perubahan pada bentuk dan ukuran payudara.
3. Kulit payudara memerah.
4. Pengelupasan kulit areola dan kulit payudara.
5. Nyeri dan pembengkakan pada payudara.
6. Darah ke luar dari puting payudara.
7. Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak.
8. Puting tertarik masuk ke dalam.
Seseorang yang mengalami gejala di atas bukan berarti menderita kanker payudara. Nyeri atau benjolan di payudara bisa juga tanda kista payudara. Karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika muncul gejala di atas, agar bisa diketahui penyebabnya.
Belum diketahui apa penyebab sel-sel tersebut berubah menjadi sel kanker, namun para ahli menduga adanya interaksi antara faktor genetik dengan gaya hidup, lingkungan, dan hormon, sehingga sel menjadi abnormal dan tumbuh tidak terkendali.
Faktor & Risiko Kanker Payudara
Beberapa faktor diketahui bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Namun demikian, seseorang dengan sejumlah faktor risiko belum tentu terserang kanker payudara, sebaliknya seseorang tanpa faktor risiko dapat terkena kanker. Seseorang yang pernah terserang kanker di satu payudara memiliki risiko tinggi terkena kanker pada payudara yang lain.
Faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara antara lain:
1. Usia. Risiko kanker payudara akan meningkat seiring usia bertambah.
Jenis kelamin. Wanita lebih rentan terserang kanker payudara dibanding pria.
2. Paparan radiasi. Seseorang yang pernah menjalani radioterapi, rentan mengalami kanker payudara.
3. Obesitas. Berat badan yang berlebih meningkatkan risiko terserang kanker payudara.
4. Belum pernah hamil. Wanita yang pernah hamil dan menyusui memiliki risiko kanker payudara lebih kecil dibanding wanita yang belum pernah hamil dan menyusui.
5. Melahirkan pada usia tua. Wanita yang baru memiliki anak di atas usia 30 tahun lebih berisiko mengalami kanker payudara.
6. Konsumsi alkohol. Studi terbaru menunjukkan, konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit tetap meningkatkan risiko kanker payudara.
7. Terapi pengganti hormon. Setelah menopause, wanita yang mendapat terapi pengganti hormon dengan estrogen dan progesterone lebih berisiko terkena kanker payudara.
8. Mulai menstruasi terlalu muda. Wanita yang mengalami menstruasi di bawah usia 12 tahun diketahui lebih berisiko mengalami kanker payudara.
Telat menopause. Wanita yang belum mengalami menopause hingga usia 55 tahun juga berisiko mengalami kanker payudara.
9. Riwayat kanker payudara pada keluarga. Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 juga bisa membuat kanker payudara diturunkan dari orang tua ke anaknya. Selain itu, seseorang yang memiliki anggota keluarga dekat yang menderita kanker payudara, juga lebih berisiko mengalaminya.
Bisakah Kanker Payudara Sembuh
Sebenarnya istilah yang tepat bukan sembuh total, namun kanker payudara bisa mengalami remisi total, tentunya dengan beberapa catatan. Kanker non-invasif (in situ) khususnya memiliki tingkat kesembuhan yang sangat tinggi, tetapi bahkan kanker stadium lanjut pun dapat berhasil diobati. Kanker non-invasif (in situ) artinya kanker yang masih di tempat asalnya dan belum menyebar ke bagian lain.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara, dibarengi dengan kemajuan dalam teknologi deteksi dini serta metode pengobatan, angka kematian akibat kanker payudara terus menurun sejak 1990. Perlu diingat juga bahwa kanker payudara adalah penyakit yang sangat bisa sembuh dan pemeriksaan skrining sering kali mampu mendeteksi tanda-tanda awal kanker pada seorang penderita, ketika kemungkinan untuk remisi total masih besar.
Meski begitu, orang-orang yang telah terdiagnosis kanker payudara harus tetap berhati-hati. Mereka dianjurkan untuk melakukan perawatan rutin seumur hidunya. Setelah pasien menyelesaikan perawatan kankernya, biasanya pasien diminta untuk melakukan perawatan lanjutan setiap 3 – 6 bulan sekali selama 2 – 3 tahun. Perawatan lanjutan tentunya akan disesuaikan dengan keadaan pasien dan jenis perawatan yang diterimanya.
Kemungkinan kambuh kanker payudara tergantung pada seberapa jauh kanker telah menyebar saat pertama terdiagnosis, dan pada karakteristik dari kanker itu. Kanker payudara dengan karakteristik HER2-positive cenderung lebih agresif daripada kanker yang tidak memiliki HER2. Namun kemajuan dalam pengobatan anti-HER2 telah meningkatkan kemungkinan remisi total yang signifikan pada penderita kanker payudara HER2-positive.
Biospray Bionutric Bisa Sembuhkan Kanker Payudara?
Biospray Untuk Kanker Terapi Hormon Pertumbuhan Manusia Terbaik Di Asia — Pasific. Bio Spray Bionutric Adalah Formula Dari Usa Yang Sudah Terbukti Sejak 2001 Mampu Menghambat Penuaan Dan Memulihkan Berbagai Penyakit Degeneratif / Penyakit Yang Muncul Mengiringi Proses Penuaan
Akibat Penuaan.
Berbagai Penyakit Fatal Tidak Bisa Disembuhkan Karena Kerusakan Organ Tubuh & Sirkulasi Darah Sudah Terjadi Begitu Parah Sebab Sel Yang Mati Lebih Banyak Dibanding Sel Yang Diproduksi
Seperti Pada Penyakit :
· Diabetes,
· Ganggren,
· Kanker / Tumor / Kista,
· Leukimia,
· Jantung Koroner,
· Stroke,
· Penyakit Syaraf,
· Gagal Ginjal,
· Kerusakan Liver,
· Hipertensi, Dll.
Biospray Bionutric suplemen berbentuk cairan yang di olah dari bahan alami serta berisi tidak sedikit khasiat dan guna yang menguntungkan untuk pemakai. Produk ini memberikan pertolongan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Spesialnya produk ini bisa menstimulasi kelenjar pirutari yang terletak di bawah benak untuk menghasilkan hormon perkembangan yang lebih banyak. Karena Biospray Bionutric memiliki faedah utama guna menguatkan sel dengan 48 jenis nutrisi dan menolong pertumbuhan sel baru.
Untuk Khasiat lebih lanjut bisa anda lihat testimoni Kanker Payudara Berikut yang sembuh berkat Biospray Bionutric